Friday, October 20, 2006

Dari Milis Zafira


Artikel dari milis zafira@yahoogroups.com

Hi..Ninja dan rekan2 Zafiers lainnya,

Terdorong oleh rasa ingin menyumbang saran, kalo boleh saya bantu menjawab pertanyaan 2 anda :


1.Harga semua mobil saat ini terjun bebas, apalagi yang cc nya gede, mitsubisahi galant th 2000, harga baru(pd saat itu) 390 jt, sekarang 125 jt, Honda Accord th 98 ( bekas ) pd th 2000 harganya 275 juta sekarang 120jt, Suzuki Escudo 2,0 th 2001 wkt barunya 186 jt, sekarang 95 jt an. Yang penting kalo beli seken, harga jualnya stabil, kayak mobilnya hehhhee


2.Harga spare parts relatif, kalo dibanding dengan Suzuki Escudo 2,0 beberapa parts malah lebih murah, misal kampas rem escudo sepasang 730 rb, Zafi sekitar 600an rb, (saya ganti setelah 60.000 km) Kalo dibanding Kijang,tentu Parts Kijang lebih murah tapi daya pakenya mungkin lbh pendek.Filter oli kalo gak salah sekitar 20 rb an.


3.Mobil2 baru umumnya sudah menerapkan pemakaian komputer (ECU) mau gak mau harus berhubungan dg bengkel resmi karena tidak bisa lagi di utak atik secara manual, juga mobil yg sudah pake injection & cdi penyetelannya sudah menggunakan komputer tidak lagi manual.


4.Perawatan Zafira selama saya pakai ( 4 thn/km 60.000 ) tidak banyak masalah, hanya ganti oli mesin rutin setiap 5000km di bkl resmi dan diset menggunakan tech2 (krn, kalo sdh saatnya ganti oli mesin lampu indikator nyala, dan mesti direset serta disetting ulang), rasanya tidak perlu melakukan perawatan2 khusus seperti yang diperkirakan.
5. Ac bahkan sangat dingin karena menggunakan sistem double pendingin(bukan double blower) untuk belakang dan untuk depan


6.Kalo masalah pembeli saya yakin banyak peminat karena modelnya cantik tidak gampang ketinggalan jaman, mobilnya kompak tapi interiornya lega, muatnya banyak kayak kijang, bensinnya irit, sangat nyaman dikendarai, bantingannya lembut, di polisi tidur gak berasa, kayak naik sedan klas atas ( BMW/Merci) hehehhe bukan promosi loh, cuman pengalaman aja hehhehe


7.Sampai saat ini saya belum pernah ganti sp parts fast moving sampai2 indent dulu, gak tahu kalo yang slow moving. Rasanya sih dengan dukungan GM Indonesia hal itu belum akan terjadi.


Demikian komen saya, mohon maaf kalo ada yang kurang pas jawabannya, tapi itu semua berdasarkan pengalaman memakai Zafira CD manual sejak th 2002 ( ganti kampas sekali, ganti timing belt sekali, ganti busi sekali, ganti oli filter setiap 5000 km, tutup busi sekali)
Semoga segera dapat Zafir yang mulus lagi murah...hehhehhe selamat berburu.


Salam,
William (baw1ll8182@yahoo.com)



----- Original Message ----
From: Ninja 97 <ninja_nt7@yahoo.com>
To: zafira@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, October 18, 2006 3:14:10 PM
Subject: Zafira: Nasib masa depan zafira/chevrolet

Halo semua,

Saya bergabung dengan milis ini krn tertarik dengan mobil zafira dan ada kemungkinan mau membeli secondnya.

Dari hasil melihat2 archive, saya bisa simpulkan:
- Harga zafira terjun bebas, kalau dijual kembali.
- Harga perawatan dan spare-part zafira mahal. (ga tau bila dibanding
mobil lain, maklum saya belum pernah punya mobil..hehe)
- Zafira harus diservis di bengkel resmi, krn tdk sembarang bengkel bisa, dan spare part tidak ada yg menjual selain bengkel resmi.
- Jumlah bengkel resmi sedikit sekali. Kalau dikurangin dengan bengkel
resmi yg kurang baik, dihitung2 bengkel resmi yg baik itu sepertinya langka banget. :)
- Perawatan zafira harus ekstra hati2 dan teliti. krn mobilnya cukup ruwet n kompleks. saking canggihnya :)

Tapi, melihat harga secondnya yg cukup menggiurkan, masih kepengen gitu loh. Kalo boleh tanya, ada beberapa hal yg sangat mengganggu pikiran :)

- Apakah zafira matic bisa parkir paralel? Apa kuncinya bisa dicabut kalo gigi dlm posisi N?
- Saya liat file klinik zafira. katanya spooring hrs hati2, krn ada Contact Unit deket roda yg bisa putus. kalo gitu, spooring saja, harus di bengkel resmi donk? sepertinya segala sesuatu harus dilakukan di bengkel resmi. kalo kepepet gimana nih? :)
- apakah AC-nya memang kurang dingin untuk cuaca panas jakarta di siang hari?
- harga jual kembali sudah pasti jatuh, tapi yg menjadi masalah, bukan harga jual, tapi apakah masih ada orang yg mau beli? katakan umur mobil sdh hampir 10 taun :)
- GM kayanya lagi kritis. sudah mau bangkrut kalo ga bisa bangkit. bagaimana nasibnya nih kalo GM sampe bangkrut? bagaimana dengan sparepartnya? dan spare part hanya ada di bengkel resmi?
- Kalopun GM ga bangkrut, tapi kayanya Indonesia adl prioritas kesekian dari GM. apalagi pabriknya disini sdh ditutup. bagaimana dengan nasib pemilik chevrolet disini? bengkelnya saja kayanya sedikit sekali.
- Apakah sparepart zafira yg fast moving dan non fast moving harus inden? kalo inden, berapa lama biasanya?

Mohon maaf, atas pertanyaannya yg segudang. Saya bukannya mau menjelekkan/ menjatuhkan zafira, tapi butuh pandangan jujur dr komunitas zafira tentang hal2 ini. memang, kalo saya ragu, lalu orang bilang, ya sudah ga usah pake zafira. tapi, siapa tahu kalo dana sdh cukup dan ketemu zafira second yg bagus, saya ada jodoh.

Terima kasih ya.

eddy (ninja_nt7@yahoo.com)

Wednesday, October 18, 2006

KAMPANYE GENCAR SI PINTAR


Bocoran desain masih dalam sketsa

muncul di tengah-tengah kejuaraan. Gambarn sketsa pun hanya pada lapangan bola voli pantai di Timmendorfer, Jerman. Penasaran ya?

Mau tahu mengapa mobil imut ini smart (pintar)? Isu kian pa­datnya lahan parkir ru­panya jadi awal perhatian utama smart GmbH. Produk perusahaan yang bernaung dalam grup DaimlerChrysler ini pun enggak jauh dari urusan efisiensi lahan parkir.

Setelah sukses dengan beberapa varian smart, seperti fortwo, roadster dan forfour, ki­ni pabrikan yang bermarkas di Boblingen, Jerman ini meluncurkan model anyar fortwo.

Lucunya, kampanye gencar ini enggak menampilkan mobil utuh, melainkan hanya patung yang diukir dari pasir.

MOBIL KOTA

Dengan karakter itu, smart fortwo cocok banget dipakai di perkotaan. Bayangkan di ibu kota negeri tercinta, panjang deretan kendaraan saat macet berkurang setengah jika semuanya naik mobil berpenumpang dua orang ini.

Enggak hanya itu, satu lajur yang umumnya dipakai kendaraan lain bisa dimuati se­pasang smart yang berjalan ber­dampingan. Mewujudkan hal ini di Jakarta memang bukan hal mudah. Namun sudah terjadi di beberapa kota di Eropa.

Makanya smart meremajakan wajah fortwo. Bagian moncong dapat ubahan lumayan radikal. Misalnya lampu depan yang lebih besar dengan desain kacang, mirip headlamp Mercedes-Benz. Hidungnya juga lebih mancung. Gril lebar mirip orang tertawa pada fortwo lama diperkecil se­hingga lebih man is.

Buritan juga lebih keren. Tiga buah lampu pada model lama kini tinggal dua dengan ukuran lebih besar. Selebihnya, perbedaan tampak pada garis bodi. Seperti pilar B di belakang pintu yang menyambung dengan atap dan lisplang bawah. Jika sebelumnya menyatu bodi, sekarang jadi lebih tegas dan sporty.

Lucunya, wujud baru smart fortwo yang sangat dinantikan tak kunjung nongol di Paris Motor Show. Patung pasirnya malah

(Otomotif 16 Oktober, 2006)

The Best Used Cars

JULY 5, 2006
Autos

By Matt Vella

Certified pre-owned programs offer as-good-as-new cars for less. No wonder they now account for 41% of all used-car sales

Used car salesmen may have a bad reputation, but that sure doesn't seem to keep U.S. consumers from buying used cars. In 2004, we bought 13.6 million new cars and light trucks and leased 3.3 million new cars and light trucks—but went home with 42.5 million used cars and light trucks, an increase of just under 12% from 1990, according to the Bureau of Transportation Statistics.

But these days, used cars are better than ever, thanks to certified preowned, or CPO, programs, which were created by auto makers to resell cars coming off lease. The manufacturer cleans and inspects each car, slaps on a warranty comparable to one found on a new car, and sells it at a premium—although still for much less than the cost of a new car.

Best of all, for the manufacturer and dealer at least, these CPO cars can only be sold, not leased, so they put no drag on inventory.

Introduced in the 1980s, CPO programs have proved so popular that a study by J.D. Power & Associates stated that, by 2005, they accounted for 41% of all used-car dealership sales, an increase of 4% over the previous year.

WEAK ECONOMY HELPS. To get an idea of the numbers: As of last month, year-to-date CPO sales were up 2% at General Motors (GM), where slowdowns at Saturn and Saab were offset by growth at Cadillac and Hummer. Sales also rose 7.8% at Mercedes-Benz, 14% at Chrysler Group, 23% at BMW, and 105.6% at Toyota (TM), exclusive of Lexus.

Read the full story...

Tuesday, October 17, 2006

Ali Aydin Pandir : tepati janjimu!

SATU-SATUNYA ORANG TURKI YANG 'PUNYA JABATAN' DI GENERAL MOTORS. TUGASNYA : MEMBUAT NAMA CHEVROLET KEMBALI BERSINAR DI INDONESIA.
∎ teks munawar chalil, yusran hakim, heradiranto & arif syahbani ∎ foto iman firman (Motor Trend Indonesia)

PUNDAKNYA MEMIKUL tanggungjawabberat kelangsungan hidup pabrikan mobil terbesar di dunia, General Motors, di Indonesia. Pria kelahiran Istanbul, 50 tahun silam ini baru menggawangi GM Indonesia sejak akhir tahun lalu. Tapi, is sudah siap dengan sederet program untuk mendongkrak posisi Chevrolet di pasar otomotif nasional. Mulai peluncuran model-model terbaru seperti Estate dan Kalos, hingga program spin-off untuk mendorong merek Chevrolet menggantikan nama GM yang kurang populer di sini. la juga siap meneruskan euforia Blazer yang sempat kondang di segmen SUV di sini dengan Chevy Captiva, dan akan menawarkan sensasi big American pick-up melalui Colorado. Dialah Ali Aydin Pandir, President Director PT GM Indonesia.

Pemegang gelar MSc dalam bidang Mechanical Engineering dari Technical University of Istanbul ini juga mengemukakan rencana GM untuk membuat mobil kelas entry level seharga Rp60jutaan bagi mereka yang ingin naik kelas dari sepeda motor. Kepada kami, pria penyuka seafood dan penggemar olahraga bersepeda ini meluangkan waktunya secara khusus.

Bagaimana karier Anda di dunia otomotif bermula? Basic lava mechanical engineering. Tamat kuliah saya kembali ke Turki dan bekerja di perusahaan pembuat velg truk. Saya mulai terjun ke bisnis otomotif pada 1979. Karier saya dimulai di Ford selama lima tahun dan kemudian pindah ke Land Rover dengan jabatan Project Manager CKD. Tahun 1989, saya bergabung dengan GM sebagai aftersales manager. Tiga tahun kemudian, 1992, saya dipindahkan ke Jerman menjadi export spare parts manager untuk Opel. Pada 1996 saya ditugaskan ke Asia sebagai aftersales manager untuk proyek mobil baru GM Asia Pasifik. Saya berkeliling ke banyak negara untuk membangun jaringan distribusi GM. Saya pernah tinggal enam bulan di Jepang, enam bulan di India, setahun di Thailand, lalu Hongkong dan Filipina. Selama 2,5 tahun mulai 1998, saya bertugas di Cina sebagai parts operation director dan mendirikan GM Warehousing and Trading Company. Selanjutnya, sejak 2000 menjahat managing director overseas distribution corporation GM di Singapura. Dan mulai September 2005 saya berdinas di Indonesia.

Ketika pertama kali datang, apa pandangan Anda tentang pasar Indonesia?

Big country, big market, big potential. Ini sebuah kesempatan bagi GM untuk melakukan ekspansi dan juga tantangan besar bagi saya mengingat penjualan di sini masih kecil. Terus terang saya menyukai tantangan. Sejak Maret 2006, saya melakukan restrukturisasi dealer dan mengubah portfolio produk. Saya harus memikirkan bagaimana membuat harga jual produk kami bisa kompetitif dan melihat peluang di segmen yang belum kami masuki. Saya rasa inilah tantangan besar sepanjang karier saya selama 27 tahun di industri otomotif. Tapi saya juga tahu, itu tak mudah untuk dicapai, meski Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkat penat. Butuh waktu lima tahun untuk bisa mengubah orang dan arah kebijakan. Tetapi masalahnya, seringkali terjadi perpindahan sebuah jabatan sebelum waktunya (lima tahun) sehingga mengubah semuanya.

Apa yang Anda harapkan selama

lima tahun ke depan?

Setidaknya dapat menembus posisi lop five dan berharap penjualan dalam setahun bisa mencapai 15.(x10-20.000 unit. Untuk itulah kami harus bisa mengisi setiap segmen mulai SUV, MPV, dan pick- up.

Produk GM di sini kerap diasosiasikan dengan teknologi Korea (Daewoo). Komentar Anda? Country of origin sebuah produk memang seeing dipersoalkan masyarakat. Tapi sekarang semakin banyak merek mobil yang terkenal di negara asalnya yang sebenarnya dirakit di negara lain. jika brand tersebut sudah terkenal, saya yakin tidak akan dipersoalkan lagi. Meskipun kami berbasis di Korea dengan Daewoo (yang diambil-alih GM pada 2002) namun cita rasanya tetaplah sebuah global car. Mulai dari engineering, management

system hingga desain selalu di bawah kontrol GM internasional. Itu adalah strategi untuk membuat mobil yang bercitarasa istimewa dengan harga yang masuk akal. Dan GM­DAT menjadi basis kami untuk memproduksi mobil global di segmen low-end dan medium dengan merek Chevrolet. Brand Daewoo

hanya dipakai untuk pasar domestik Korea. Memang butuh waktu untuk membuat orang bisa menerima...

Bagaimana dengan rencana masuknya Colorado? ( Colorado dibuat di Thailand dengan model pick-up double cabin. Meskipun memiliki platform yang sama dengan salah satu pick­up yang sudah beredar di sini sebelumnya, tapi Colorado adalah ikon brand American pick-up yang sangat populer. Kami memiliki sheetmetal dan pengembangan mesin yang berkualitas. Dan ini sangat cocok dengan kondisi jalanan di Indonesia. Kami juga ingin memelihara segmen SUV yang ditinggalkan Blazer setelah produksinya dihentikan tahun lalu. Sebagai pengganti Blazer kami telah menyiapkan Chevrolet Captiva.

Menurut Anda mobil seperti apa yang pas untuk karakteristik pasar Indonesia? Family size, dan format yang cocok adalah SUV 7-neater. Tapi bukan 4x4. Ini karena mempertimbangkan kondisi jalanan di sini dan kecenderungan orang Indonesia yang suka bepergian bersama keluarga.

Mungkinkah GM membuat mobil murah seperti Xenia-Avanza dengan brand Chevrolet?

Sangat mungkin. Kami malah memprediksikan harganya bisa Rp 60 jutaan.

Bagaimana jika seseorang menawari Anda pindah ke Toyota, misalnya?

I'll Say no.

Mengapa? Bukankah Toyota menghasilkan

lebih banyak uang?

Saya tidak mencari uang atau jabatan. Saya sangat suka mempelajari GM dengan sejarah panjangnya. GM bukanlah pembuat mobil mewah atau eksotis, tetapi mereka memiliki sesuatu yang sangat menarik bagi saya untuk terus diketahui. Dan sebagai perusahaan multinasional, tidak ada diskriminasi di GM.

Mobil favorit Anda?

(Tersenyum) Hmm.. Porsche 911 Turbo. Mungkin karena saya lama di jerman dan mobil itu sangat kencang.

Filosofi hidup?

Deliver what you promise, alias tepati janjimu! ∎