Tuesday, October 17, 2006

Ali Aydin Pandir : tepati janjimu!

SATU-SATUNYA ORANG TURKI YANG 'PUNYA JABATAN' DI GENERAL MOTORS. TUGASNYA : MEMBUAT NAMA CHEVROLET KEMBALI BERSINAR DI INDONESIA.
∎ teks munawar chalil, yusran hakim, heradiranto & arif syahbani ∎ foto iman firman (Motor Trend Indonesia)

PUNDAKNYA MEMIKUL tanggungjawabberat kelangsungan hidup pabrikan mobil terbesar di dunia, General Motors, di Indonesia. Pria kelahiran Istanbul, 50 tahun silam ini baru menggawangi GM Indonesia sejak akhir tahun lalu. Tapi, is sudah siap dengan sederet program untuk mendongkrak posisi Chevrolet di pasar otomotif nasional. Mulai peluncuran model-model terbaru seperti Estate dan Kalos, hingga program spin-off untuk mendorong merek Chevrolet menggantikan nama GM yang kurang populer di sini. la juga siap meneruskan euforia Blazer yang sempat kondang di segmen SUV di sini dengan Chevy Captiva, dan akan menawarkan sensasi big American pick-up melalui Colorado. Dialah Ali Aydin Pandir, President Director PT GM Indonesia.

Pemegang gelar MSc dalam bidang Mechanical Engineering dari Technical University of Istanbul ini juga mengemukakan rencana GM untuk membuat mobil kelas entry level seharga Rp60jutaan bagi mereka yang ingin naik kelas dari sepeda motor. Kepada kami, pria penyuka seafood dan penggemar olahraga bersepeda ini meluangkan waktunya secara khusus.

Bagaimana karier Anda di dunia otomotif bermula? Basic lava mechanical engineering. Tamat kuliah saya kembali ke Turki dan bekerja di perusahaan pembuat velg truk. Saya mulai terjun ke bisnis otomotif pada 1979. Karier saya dimulai di Ford selama lima tahun dan kemudian pindah ke Land Rover dengan jabatan Project Manager CKD. Tahun 1989, saya bergabung dengan GM sebagai aftersales manager. Tiga tahun kemudian, 1992, saya dipindahkan ke Jerman menjadi export spare parts manager untuk Opel. Pada 1996 saya ditugaskan ke Asia sebagai aftersales manager untuk proyek mobil baru GM Asia Pasifik. Saya berkeliling ke banyak negara untuk membangun jaringan distribusi GM. Saya pernah tinggal enam bulan di Jepang, enam bulan di India, setahun di Thailand, lalu Hongkong dan Filipina. Selama 2,5 tahun mulai 1998, saya bertugas di Cina sebagai parts operation director dan mendirikan GM Warehousing and Trading Company. Selanjutnya, sejak 2000 menjahat managing director overseas distribution corporation GM di Singapura. Dan mulai September 2005 saya berdinas di Indonesia.

Ketika pertama kali datang, apa pandangan Anda tentang pasar Indonesia?

Big country, big market, big potential. Ini sebuah kesempatan bagi GM untuk melakukan ekspansi dan juga tantangan besar bagi saya mengingat penjualan di sini masih kecil. Terus terang saya menyukai tantangan. Sejak Maret 2006, saya melakukan restrukturisasi dealer dan mengubah portfolio produk. Saya harus memikirkan bagaimana membuat harga jual produk kami bisa kompetitif dan melihat peluang di segmen yang belum kami masuki. Saya rasa inilah tantangan besar sepanjang karier saya selama 27 tahun di industri otomotif. Tapi saya juga tahu, itu tak mudah untuk dicapai, meski Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkat penat. Butuh waktu lima tahun untuk bisa mengubah orang dan arah kebijakan. Tetapi masalahnya, seringkali terjadi perpindahan sebuah jabatan sebelum waktunya (lima tahun) sehingga mengubah semuanya.

Apa yang Anda harapkan selama

lima tahun ke depan?

Setidaknya dapat menembus posisi lop five dan berharap penjualan dalam setahun bisa mencapai 15.(x10-20.000 unit. Untuk itulah kami harus bisa mengisi setiap segmen mulai SUV, MPV, dan pick- up.

Produk GM di sini kerap diasosiasikan dengan teknologi Korea (Daewoo). Komentar Anda? Country of origin sebuah produk memang seeing dipersoalkan masyarakat. Tapi sekarang semakin banyak merek mobil yang terkenal di negara asalnya yang sebenarnya dirakit di negara lain. jika brand tersebut sudah terkenal, saya yakin tidak akan dipersoalkan lagi. Meskipun kami berbasis di Korea dengan Daewoo (yang diambil-alih GM pada 2002) namun cita rasanya tetaplah sebuah global car. Mulai dari engineering, management

system hingga desain selalu di bawah kontrol GM internasional. Itu adalah strategi untuk membuat mobil yang bercitarasa istimewa dengan harga yang masuk akal. Dan GM­DAT menjadi basis kami untuk memproduksi mobil global di segmen low-end dan medium dengan merek Chevrolet. Brand Daewoo

hanya dipakai untuk pasar domestik Korea. Memang butuh waktu untuk membuat orang bisa menerima...

Bagaimana dengan rencana masuknya Colorado? ( Colorado dibuat di Thailand dengan model pick-up double cabin. Meskipun memiliki platform yang sama dengan salah satu pick­up yang sudah beredar di sini sebelumnya, tapi Colorado adalah ikon brand American pick-up yang sangat populer. Kami memiliki sheetmetal dan pengembangan mesin yang berkualitas. Dan ini sangat cocok dengan kondisi jalanan di Indonesia. Kami juga ingin memelihara segmen SUV yang ditinggalkan Blazer setelah produksinya dihentikan tahun lalu. Sebagai pengganti Blazer kami telah menyiapkan Chevrolet Captiva.

Menurut Anda mobil seperti apa yang pas untuk karakteristik pasar Indonesia? Family size, dan format yang cocok adalah SUV 7-neater. Tapi bukan 4x4. Ini karena mempertimbangkan kondisi jalanan di sini dan kecenderungan orang Indonesia yang suka bepergian bersama keluarga.

Mungkinkah GM membuat mobil murah seperti Xenia-Avanza dengan brand Chevrolet?

Sangat mungkin. Kami malah memprediksikan harganya bisa Rp 60 jutaan.

Bagaimana jika seseorang menawari Anda pindah ke Toyota, misalnya?

I'll Say no.

Mengapa? Bukankah Toyota menghasilkan

lebih banyak uang?

Saya tidak mencari uang atau jabatan. Saya sangat suka mempelajari GM dengan sejarah panjangnya. GM bukanlah pembuat mobil mewah atau eksotis, tetapi mereka memiliki sesuatu yang sangat menarik bagi saya untuk terus diketahui. Dan sebagai perusahaan multinasional, tidak ada diskriminasi di GM.

Mobil favorit Anda?

(Tersenyum) Hmm.. Porsche 911 Turbo. Mungkin karena saya lama di jerman dan mobil itu sangat kencang.

Filosofi hidup?

Deliver what you promise, alias tepati janjimu! ∎

0 Comments:

Post a Comment

<< Home